I. Judul : Keisomeran Geometri
II. Hari/tanggal :
Jumat/ 26
April 2019
III. Tujuan :
Adapun tujuan
pada percobaan kali ini adalah
1.
Untuk mengetahui Asas dasar keisomeran ruang,khususnya isomer dan geometri
2.
Untuk mengetahui perbedaan konfigurasi cis dan Tran secara kimia dan fisika
IV. Landasan teori
Suatu senyawa
organik bisa memiliki satu atau lebih gugus fungsi baik pada atom karbon
tunggal maupun rangkap. Atom yang berikatan dengan karbon berikatan tunggal
akan mudah berotasi sepanjang ikatan –C—C sehingga sulit untuk membedakan
orientasi bidang ruang gugus fungsinya, untuk atom yang berikatan dengan atom C
rangkap akan sulit untuk berotasi bebas yang mana memudahkan kita untuk
mengetahui orientasi ruang gugus, yang seperti ini disebut isomer geometri. Isomer
geomtri dengan orientasi tertntu bisa diubah orientasinya misalnya pada asam
maleat atau cis-asam butedionat yang punya dua gugus karboksilat umumnya
dgunakan sebagai bahan dasar pembuatan asam fumarat atau merupakan trans-asam
butena dioat (Syamsurizal,2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/ ).
Isomer merupakan
suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi mengetahuai pengaturan
yang berbeda dari atom dalam ruang. Yang mengecualikan setiap pengatran yang
berbeda yang hanya karena moekul berputar secara keseluruhan atau berputar
secara obligasi tertentu (Handayani, 2012)
Isomer geometri
adalah isomer yang terbentuk akibat adanya perbedaan letak gugus didalam ruang.
Isomer geometri juga disebut isomer Cis-Trans. Isomer ini tidak terdapatt dalam
kompleks dengan struktur linear, trigonal planar atau tetrahedral. Tetapi umum
terdapat dalam kompleks segiempat planar dan oktahedral. Komplek yang memiliki
isomer adalah hanya komplek-komplek yang bereaksi sangat lambat dan komplek
yang inert. Hal ini disebabkan karena komplek-komplek yang bereaksi sanat cepat
atau komplek-komplek labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang
stabil (Syabatini, 2009).
Di beberapa senyawa
komplekks koordinasi, ikatan kovalen menimbulkan kemungkinan terbentuknya
senyawa-senyawa isomer, karena ingin terikat dalam ruangan sekitar ion logam
pusat. Yang dimaksud dengan senyawa isomer adalah molekul-molekul atau ion-ion
yang mempunyai susunan atom yang sama sehingga bangun-bangun dan berbeda. Ada dua
keisomeran yang lazim digunakan atau di temukan pada senyawa komplek koordinasi
yaitu keisomeran cis-trans dan keisomeran optik (Rival, 2001).
Salah satu senyawa
organik yang termasuk kedalam glongan asam karboksilat adalah asam maleat atau
asam z-butenadiot. Molekul ini terdiri atas gugus etilena yang berikatan dengan
dua gugus asam karboksilat. Asam maleat berisomer cis dengan asam betenadiot
sedangkan asam fumarat adalah isomer trans dari asam maleat. Isomer cis kurang
stabil, perbedaan kalor pembakarannya adlaah 22,7 kJ/mol. Sifat-sifat asam
malea sangatlah berbeda dengan asam fumarat. Asam maleat bersifat polar
sedangkan asam fumarat merupakan senyawa non-polar. Titik lebur dari asam
maleat adalah 130-1390C yang mana lebih rendah dari titik lebur asam
fumarat ya 287OC (Brandy, 2008).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
1.
Erlenmeyer
2.
Pembakar Bunsen
3.
Corong buchner
4.
Labu bulat
5.
Alat penentu titik leleh
5.2 Bahan
1.
Anhibrida maleat
2.
HCl pekat
3.
Kondesor refluks
VI. Prosedur kerja
1.
Didihkan 20 ml air suling dalam erlenmeyer 125 ml dan ditambahkan 15 gr
anhibrida maleat
2.
Setelah larutan menjadi jernih,didinginkan labu dibawah pancaran air kran
sampai sejumlah maksimum asam maleat mengkristal dari larutan,dikumpulkan asam
maleat diatas corong buchner
3.
Di keringkan dan ditentukan titik lelehnya,dipindahkan larutan filtrat ke
dalam labu bundar 100 l.ditambahkan 15 ml HCl pekat dan refluks perlahan lahan
selama 10 menit.kristal asam furmarat akan segera mengendap dari larutan
4.
Di didnginkan larutan pada suhu kamar,dikumpulkan asam fumarat dalam corong
buchner dan rekristalisasi dalam air.
5.
Ditentukan titik lelehnya dengan menggunakan jeling blok logam
Link Video Percobaan
Pertanyaan:
1. Ada dua cara untuk mendapatkan air hangat yang digunakan untuk melarutkan asam maleat, sebutkan!
2. Mengapa asam maleat harus dilarutkan di dalam air hangat?
3. apa yang perlu kita perhatikan sebelum kita melakukan refluks?
Nama saya Hefty Juwita (A1C117053), akan menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya, asam maleat harus dilarutkan didalam air hangat karena asam maleat susah larut didalam suhu kamar sehingga digunakanlah air hangat. Terimakasih
BalasHapussaya Elda Septiana (A1C117027) akan mecoba menjawab no 1.
BalasHapusDengan memanaskan gelas berisi air panas menggunakan telapak tangan dan Anda bisa menuangkan air keran panas di atasnya.
Saya Febby Marcelina Murni (A1C117037), akan menjawab pertanyaan nomor 3. Kita perlu menambahkan 3 atau 4 batu didih untuk membantu mencegah benturan yang mungkin terjadi selama pendidihan
BalasHapus