Jumat, 22 Februari 2019

Jurnal Praktikum Kimia Organik I Percobaan I "Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelas Kelarutan".

I. Judul Percobaan            : Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelas
                                            Kelarutan

II. Hari / Tanggal               : Sabtu / 23 Februari 2019

III. Tujuan Percobaan        : Adapun Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
                                             1. Dapat mengetahui prinsip dasar dalam analisa kualitatif dalam kimia
                                                 organik.
                                             2. Dapat mengetahui tahapan kerja analisa yang dimulai dengan unsur
                                                 karbon, hidrogen, belerang, nitrogen dalam suatu senyawa organik
                                                 dan penentuan kelas kelarutannya.
                                             3. Dapat mencoba beberapa senyawa unknown untuk dianalisa.


IV. Landasan Teori
     Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida logam. Diantara beberapa golongan senyawa organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat di ubah gugus fungsinya, hidrokarbon aromatik, senyawa yang mengandung paling tidak satu cincin benzena, senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom non karbon dalam struktur cincinnya dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada atau tidaknya ikatan karbon hidrogennya. Sehingga asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak pertama organik (Cahyono, 2012).
     Sifat fisika senyawa organik seperti titik leleh, titik didih, kelarutan tergantung pada struktur, gugus fungsi dan berat molelkul. Gugus fungsi suatu molekul organik sangat menentukan sifat reaksinya, seperti halida (alkil halida), hidroksil (alkohol dan karboksilat), karbonil (aldehida dan keton), amino dan sulfonil. Pelarut polar (etanol, aseton dan metanol) dan pelarut non polar n-heksana. Metanol merupakan pelarut yang dapat melarutkan hampir semua senyawa organik abik senyawa polar maupun senyawa non polar sehingga metanol mudah menguap. Senyawa yang terekstrak didalam metanol bersifat polar dengan polaritas yang lebih rendah di bandingkan dengan air sebagai ffase kontinue dalam sistem pengujian sehingga cenderung ada pada antar permukaan. Metanol merupakan pelarut yang paling baik (Mu'nisa, 2010).
     Adapun kualitatif terhadap beberapa unsur dalam senyawa organik digunakan untuk mengetahui keberadaan unsur-unsur organik dalam suatu zat. Sistematika dalam menganilisis secara kualitatif suatu senyawa organik meliputi beberapa langkah diantaranya :
1.   Melihat dan Menentukan Sifat-Sifat Fisik Zat
     Sifat Fisik biasanya digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat atau untuk menentukan jenis zat dalam analisis kualitatif. Sifat fisika yang sering ditentukan diantaranya titik didih dan indeks bias untuk zat cair serta titik leleh dan bentuk kristal untuk zat padat.
     Titik leleh suatu zat adalah suhu dimana terjadi keadaan seimbang antara fase padat dan fase cair. Titik didih suatu zat  adalah suhu dimana terjadi keadaan tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap luar diatas permukaan zat cair tersebut. Indeks bias merupakan tetapan fisik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa cairan dan dapat juga digunakan untuk menentukan kemurnian dari senyawa tersebut. Indeks bias tergantung pada suhu.
2.   Menganalisa Elementer Atau Tes Kualitatif Unsur
     Tes kualitatif unsur bertujuan untuk menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu zat unsur-unsur umumnya terdapat dalam zat organik dalam pelarut inert dan pelarut aktif, secara kimia tergantung pada struktur molekulnya.
3.   Kelarutan
     Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute) untuk larut dalam suatu pelarut(solvent),.
4.   Identifikasi Gugus Fungsional
     Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Penentuan unsur penyusun suatu senyawa organik, analisa secara kualitatif juga dapat menentukan gugus fungsi yang terdapat di dalam senyawa organik tersebut. Dimana senyawa organik bisa di kelompokkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Sehingga analisis secara kualitatif sangat membantu menentukan termasuk kelompok apa suatu senyawa organik yang belum di ketahui berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya.
     Setelah mengetahui sifat-sifat senyawa organik, dilanjutkan dengan melakukan analisa unsur penyusun senyawa. Senyawa organik umunya terdiri atas karbon (C), nitrogen (N), belerang (S) dan bisa juga terdapat halogen. Dalam mendeteksi masing-masing unsur yang terkadang diperlukan pereaksi yang spesifik khusus (Widjaja, 2014). 

     Zat-zat organik dan unsur-unsur yang menyusunnya memainkan peran penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Kereaktifan dan fungsi zat-zat organik dalam kehidupan makhluk hidup ditentukan oleh keragaman unsur penyusunnya. Oleh karena itu identifikasi kandung unsur penyusun suatu senyawa organik dan penentuan kelarutan senyawa organik akan dapat mengungkapkan peran unsur tersebut dalam senyawa yang menyusunya. Selain itu dengan mengetahui unsur-unsur penyusun suatu senyawa akan dapat diestimasi rumus empiris dan rumus molekulnya. Selanjutnya dapat pula diprediksi sifat kelarutan suatu senyawa organik baik dalam pelarut polar maupun non polar. Perbedaan tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarut juga memrediksi kecendrungan senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa lain. Dengan mengetahui teknik-teknik analisis unsur penyusun suatu senyawa organik dan mengetahui tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarut anda dapat berinisiatif merancang eksperimen sendiri dan mendapat pengetahuan dan pemahaman baru http://syamsurizal.staff.unja.ac.id

     Kelarutan adalah kadar jenuh solute dengan sejumlah solvent pada suhu tertentu yang menunjukkan bahwa interaksi spontan antara satu atau lebih solute atau solvent telah terjadi dan membentuk dispensi molekuler yang homogen. Kelaruan suatu zat (solute) dalam solvent tertentu di gambarkan sebagai Like Dissolve Like, senyawa atau zat yang strukturnya menyerupai akan saling melarutka, yang penjabarannya didasarkan pada polaritas antara solvent dan solute yang dinyatakan dengan tetapan dielektrikum atau momen dipol. Ikatan hidrogen, ikatan van der waals (london) atau ikatan elektrostatik yang lain.
     Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain:
1.   Suhu
     Kelarutan senyawa organik selalu naik atau meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan solute pada suhu rendah dan tinggi.
2.   Tekanan
     Pada fase terembun tekanan sangat berpengaruh terhadapnya namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya.
     Kelarutan senyawa organik dalam air, asam asam atau basa encer dapat memberikan informasi yang berguna tentang ada atau tidaknya kelompok fungsional tertentu. Sebagian besar senyawa organik tidak larut dalam air kecuali untuk rendah berat molekul amina dan oksigen yang mengandung senyawa. Berat molekul rendah senyawa umunya terbatas, pada mereka yang kurang dari lima atom karbon (Sulto, 2006).
   

V. Alat dan Bahan
   5.1   Alat
1.  Cawan Poselen
2.  Bunsen
3.  Tabung reaksi kecil
4.  Tabung reaksi besar.

   5.2 Bahan
1.   Serbuk CuO
2.   Larutan Ca(OH)2
3.   Kawat tembaga
4.   Larutan CCl4
5.   Larutan CaO
6.   Larutan HNO3 encer
7.   Larutan AgNo3
8.   Larutan KF 10%
9.   Larutan NaOH 10%
10. Larutan Asam Sulfat Encer
11. Larutan HCl 5%
12. Larutan H2SO4 encer
13. Logam Na
14. Larutan Asam Asetat
15. Larutan Pb Asetat
16. Kertas Saring
17. Larutan Na-Nitroprosida
18. Larutan FeSO4
19. Larutan FeCl3
20. Larutan NaOH
21. Pelarut Eter
22. Larutan NaHCO3 5%
23. Larutan NaOH 5%
24. Larutn H3PO4 pekat.

VI. Prosedur Kerja









Link Video Percobaan Analisis Karbon dan Hidrogen :
https://www.youtube.com/watch?v=xBxXkabvCYU&t=25s


Pertanyaan :
1.   Salah satu prosedur di dalam video percobaan adalah memanaskan tabung reaksi yang berisi campuran senyawa organik dengan CuO. Apa fungsi pemanasan tersebut?

2.   Mengapa digunakan senyawa CuO?

3. Dari video percobaan apa kesimpulan yang dapat diambil ?

3 komentar:

  1. Saya ika ermayanti (A1C117031) saya akan mnjawab nomor 1 .menurut saya fungsi pmanasan adalah untuk menguapkan zat yang tdak berguna. Agar nantinya hanya diperoleh zat yang d inginkan untuk d analisis

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr. wb
    Nama saya Elda Septiana
    NIM A1C117027
    Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 3, kesimpulan yang saya peroleh dari video tersebut adalah jika ada karbon maka air kapur akan mengeruh, dan jika ada hidrogen maka larutan CuSO4 akan menjadi biru.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum. Nama saya Melisa Oktapiani dg NIM A1C117043. setelah meninton vidio tersebut saya dapat menyimpulkan Jawaban pertanyaan no 2 yaitu karena CuO digunakan sebagai zat pengoksidasi sehingga akan menghasilkan gas karbondioksida dengan air, dimana gas karbondioksida ini yang nantinya akan membuat CuSO4 berubah warna menjadi keruh dan kemudian terbentuk endapan . Terimakasih

    BalasHapus